sumber : http://saveourborneo.org
Saturday, 30 August 2008
PALANGKA RAYA – Pemanfaatan sumberadaya alam di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, selain berdampak positif bagi pembangunan, juga dapat berdampak negatif bagi lingkungan hudup, bila mana tidak dikelola secara arif dan bijak serta berkesinambungan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
Kegiatan perkebunan besar swasta (PBS), seperti perkebunan kelapa sawit, kegiatan di bidang kehutanan, pertambangan batubara, zircon, biji besi dan bahan tambang lainnya, serta kegiatan lainnya yang saat ini cukup banyak di wilayah Kalteng berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Demikian dikatakan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, SH dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Ir Achmad Diran, pada acara “Rapat Koordinasi Lingkungan Hidup Regional Kalimantan, di Palangka Raya, Selasa (26/8) lalu.
Dihadapan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, diwakili Deputi VI Bidang Tata Lingkungan, peserta rapat koordinasi, yang terdiri dari empat provinsi, yakni Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan ditambah Kalimantan Tengah sebagai tuan rumah.
Wagub, sebagaimana mengutif sambutan Gubernur, mengatakan, degradasi lingkungan hidup di Kalimantan Tengah menunjukan tingkat yang cukup memprihatinkan akibat dari pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip keserasian, keselarasan, keseimbangan dan keberlanjutan.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengelolaan lingkungan hidup yang terencana, holistic dan terintegrasi mutlak harus dilaksanakan, sehingga keberadaan sumber daya alam sebagai salah satu modal utama dalam pembangunan dapat diandalkan karena dikelola secara bijak dan berkesenambungan.
“Kerusakan lingkungan hidup menyebabkan menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan terhadap kehidupan didalamnya,” ujar Wagub, mengutip sambutan Gubernur.
Ketika berbicara tentang bencana ekologis atau bencana yang terjadi sebagai akumulasi dari kerusakan lingkungan akibat eksploitasi, tidak bisa dilepaskan dari sitem pengelolaan sumberdaya alam yang kurang bijaksana. Kedepan diperlukan sebuah pendekatan yang lebih berpihak kepada kelestarian dan keadilan dalam pegelolaan sumber daya alam.
Dikatakan Achmad Diran, begitu banyak masalah lingkungan hidup yang terkait dengan pembanguan. Masalah tersebut dapat timbul akibat eksploitasi sumber daya alam yang kurang memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan semestinya.
“Dengan kondisi demikian, maka akan terjadi kemerosotan kulaitas lingkungan diberbagai sektor, yang diikuti dengan timbulnya bencana alam, seperti banjir, kerusakan hutan hingga perubahan iklim global,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar